Selasa, 26 Juli 2016

Teknologi Komputer Kuantum

Kelompok :
  1. Baldatun T.W Gofur
  2. Faisal Agung Wibowo
  3. Majesta Skholestiko
  4. Singgih Satyahadi
Judul Jurnal : Kajian Tentang Komputer Kuantum Sebagai Pengganti Komputer Konvensional Di Masa Depan 
Disusun Oleh : Herlambang Saputra*, Politeknik Negeri Sriwijaya (2009)
Download Jurnal
Link Jurnal : 
http://journal.portalgaruda.org/index.php/generic/article/view/103/46



Penjelasan Komputer Kuantum

Komputer kuantum adalah alat hitung yang menggunakan sebuah fenomena mekanika kuantum, misalnya superposisi dan keterkaitan, untuk melakukan operasi data. Dalam komputasi klasik, jumlah data dihitung dengan bit; dalam komputer kuantum, hal ini dilakukan dengan qubit. Prinsip dasar komputer kuantum adalah bahwa sifat kuantum dari partikel dapat digunakan untuk mewakili data dan struktur data, dan bahwa mekanika kuantum dapat digunakan untuk melakukan operasi dengan data ini. Dalam hal ini untuk mengembangkan komputer dengan sistem kuantum diperlukan suatu logika baru yang sesuai dengan prinsip kuantum.

Pertama kali komputer kuantum dengan CPU kuantum terpisah dari RAM kuantum. Superkondukto arsitektur Von Neumann membuka era komputasi kuantum. Tahun 1946, pertama kali komputer dinyalakan di University of Pennsylvania. Power prosesor besar ENIAC (Electronic Numerical Integrator And Computer) membuat dunia tertegun. Dunia baru menunggu di depan. Namun ENIAC memiliki kekurangan penting, hanya bisa diprogram oleh switch segudang dan memakan waktu berminggu-minggu. Kemudian Alan Turing, John Von Neumann dan rekannya datang membawa solusi. Unit angka dan memori elektronik terpisah yang menyimpan instruksi dan data sehingga pemrograman ulang apapun dapat dilakukan relatif cepat, mudah dan elektronis.

Hari ini hampir semua komputer modern menggunakan desain Turing dan Von Neumann yang dijuluki dengan Von Neumann architecture. Dunia tidak bisa diam dan para ilmuwan berpikir keras mewujudkan era masa depan disebut komputer kuantum. Sifat-sifat aneh dunia kuantum adalah sejumlah proses dilakukan secara paralel. Operasi kuantum jauh mengungguli proses konvensional. Sayangnya, fisikawan hanya memiliki pemahaman samar dan sekilas atas dunia kuantum yang mencegah realisasi kemewahan rancangan Von Neumann dalam komputer kuantum. Sekarang, John Martinis di UC Santa Barbara dan timnya mengungkap komputer kuantum pertama kali dengan unit pengolahan informasi dan memori akses terpisah secara acak. Mesin mereka adalah perangkat superkonduktor yang menyimpan bit kuantum atau qubit sebagai counter-rotating arus dalam sebuah sirkuit (memungkinkan qubit menjadi 0 dan 1 pada saat bersamaan). Qubit superkonduktor dimanipulasi menggunakan gerbang logika kuantum, ditransfer menggunakan bus kuantum dan disimpan dalam resonator microwave terpisah.

Review Jurnal :

Jurnal ini membahas tentang peran penting tentang kemajuan teknologi, salah satuya yaitu denga mengembangkan komputer kuantum. Peran teknologi dalam pengembangan teknologi informasi (IT, information technology), sudah tidak diragukan lagi. Teknologi komputer merupakan salah satu teknologi yang paling cepat mengalami perkembangan dan kemajuan. Komputer yang nantinya layak untuk benar-benar disebut sebagai Komputer Super ini adalah Komputer Kuantum. Quantum Computer atau komputer kuantum memanfaatkan fenomena ‘aneh’ yang disebut sebagai superposisi. Komputer kuantum tidak menggunakan Bits tetapi QUBITS (Quantum Bits) dan komputer digital melakukan perhitungan secara linier, sedangkan komputer kuantum melakukan semua perhitungan secara bersamaan (simultan). Pada komputer kuantum juga terdapat beberapa gate seperti yang terdapat pada komputer konvensional yang berfungsi dalam pengaturan qubit. Saat ini perkembangan teknologi sudah menghasilkan komputer kuantum sampai 7 qubit, tetapi menurut penelitian dan analisa yang ada, dalam beberapa tahun mendatang teknologi komputer kuantum bisa mencapai 100 qubit.

Quantum Computer atau komputer kuantum memanfaatkan fenomena ‘aneh’ yang disebut sebagai superposisi. Dalam mekanika kuantum, suatu partikel bisa berada dalam dua keadaan sekaligus. Inilah yang disebut keadaan superposisi. Dalam komputer kuantum, selain 0 dan 1 dikenal pula superposisi dari keduanya. Ini berarti keadaannya bisa berupa 0 dan 1, bukan hanya 0 atau 1 seperti di komputer digital biasa. Komputer kuantum tidak menggunakan Bits tetapi QUBITS (Quantum Bits). Karena kemampuannya untuk berada di bermacam keadaan (multiple states), komputer kuantum memiliki potensi untuk melaksanakan berbagai perhitungan secara simultan sehingga jauh lebih cepat dari komputer digital. Komputer kuantum menggunakan partikel yang bisa berada dalam dua keadaan sekaligus, misalnya atom atom yang pada saat yang sama berada dalam keadaan tereksitasi dan tidak tereksitasi, atau foton (partikel cahaya) yang berada di dua tempat berbeda pada saat bersamaan.

Kesimpulan :

Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa sistem pada komputer konvensional (komputer digital) sangat berbeda. Untuk komputer konvensional menggunakan bit 0 dan 1. Untuk komputer kuantum menggunakan qubit 0 , 1 dan superposisi 0 dan 1. Kecepatan komputer quantum lebih cepat dari pada komputer konvensional (komputer digital) karena melakukan proses secara simultan tidak secara linear seperti komputer konvensional. Saat ini perkembangan teknologi sudah menghasilkan komputer kuantum sampai 7 qubit, tetapi menurut penelitian dan analisa yang ada, dalam beberapa tahun mendatang teknologi komputer kuantum bisa mencapai 100 qubit. Kita bisa membayangkan betapa cepatnya komputer masa depan nanti. Semua perhitungan yang biasanya butuh waktu berbulan-bulan, bertahun-tahun, bahkan berabad-abad pada akhirnya bisa dilaksanakan hanya dalam hitungan menit.

Referensi Artikel :
https://id.wikipedia.org/wiki/Komputer_kuantum
http://nsurata-sainsdunianyata.blogspot.co.id/2014/06/prinsip-kerja-komputer-kuantum.html
http://majalah1000guru.net/2016/05/komputer-kuantum/

Selasa, 28 Juni 2016

Komputasi Paralel (Analisis Jurnal)

Judul Jurnal : Analisis Sistem Virtual Cluster Pada Komputasi Paralel Menggunakan Layanan IAAS

Nama Penulis : Diah Ayu Retnani W , Erick Irawadi Alwi

Tahun Terbit : 1 April 2016

Sumber Jurnal :
Download Jurnal 
Link : http://jurnal.unej.ac.id/index.php/INFORMAL/article/download/2352/2088

 Konsep Komputasi Paralel

Komputasi paralel (parallel computing) merupakan teknik menjalankan program untuk suatu proses dengan menggunakan lebih dari satu unit komputasi, komputasi paralel dapat mempersingkat dengan membagi program menjadi task-task yang dapat dikerjakan secara terpisah untuk kemudian dieksekusi secara paralel. Implementasi aneka jenis komputasi paralel ini memerlukan infrastruktur mesin paralel yang terdiri dari banyak komputer dengan dihubungkan pada satu jaringan dan mampu bekerja secara bersama sama untuk menyelesaikan satu masalah seperti penyelesaian masalah komputasi, rendering dan sebagainya. Penggunaan komputasi paralel salah satunya adalah cluster. Cluster merupakan pilihan yang cukup handal untuk pengolahan data dalam jumlah besar dan banyak. Cluster termasuk dalam klasifikasi Distributed Memory Multikomputer, merupakan dua atau lebih komputer atau node yang dihubungkan menjadi suatu sistem terintegrasi yang mampu menyelesaikan masalah komputasi bersama sama.

Proses Pendistribusian

Jurnal ini menggunakan metode eksperimen yaitu menganalisis kinerja dari sistem virtual cluster dengan melakukan serangkaian uji coba menyelesaikan masalah komputasi. Permasalahan yang digunakan sebagai bahan uji coba yaitu dengan pengurutan data acak menggunakan metode mergesort dengan interval ukuran data sebesar 100 sampai 100000 data acak. Mergesort digunakan karena relative mudah diparalelkan atau dapat bekerja secara paralel. Tahapan pada penelitian ini ada dua :

1. Perancangan sistem virtual cluster

Dalam penelitian ini digunakan alat-alat perangkat keras komputer berupa virtualisasi yang membentuk sebuah sistem cluster. Komputer komputer tersebut terdiri dari master dan slave. Komputer yang difungsikan sebagai slave hanya dapat diakses oleh master untuk melakukan proses komputasi. Pada penelitian ini menggunakan layanan cloud berupa IaaS. IaaS adalah layanan cloud yang menyediakan Infrastruktur komputasi berupa media penyimpanan, processing power, memory, sistem operasi, dan kapasitas jaringan. Penyedia cloud memberikan alamat IP untuk mengakses masing masing virtual komputer yang memiliki infrastruktur sesuai dengan kebutuhan yang diinginkan.

2. Analisis sistem virtual cluster

Analisis pengukuran kinerja sistem cluster dilakukan dengan menjalankan satu program komputasi paralel dengan skenario berbeda beda. Program yang dipilih adalah pengurutan angka dengan salah satu metode yang mudah diimplementasikan secara paralel yaitu mergesort. Program dieksekusi dengan menggunakan satu sampe lima komputer virtual dan dengan ukuran data yang berbeda beda. Range data yang digunakan antara 100 sampe 100000. Kinerja komputasi paralel dipengaruhi oleh teknik pemrograman, arsitektur, atau keduanya. Parameter yang digunakan untuk mengukur kinerja sistem paralel pada penelitian ini, diantaranya adalah waktu total eksekusi, speed-up dan efisiensi.

Implementasi



      Pada Gambar 1 (a) adalah layanan IAAS cloud computing dimana dalam cloud tersebut dapat menyediakan layanan komputer virtual yang disesuaikan dengan permintaan kebutuhan penelitian ini antara lain processor, memori, jaringan dan lain lain, gambar 1 (b) adalah fokus dari penelitian ini yang merupakan gambar dari rancangan arsitektur sistem cluster dimana terdapat 5 komputer virtual yang telah dibuat oleh layanan cloud, dan gambar 1 (c) adalah sebuah laptop yang dijadikan console sebagai remote untuk seluruh komputer virtual, remote untuk akses virtual komputer tersebut menggunakan virtual box. Pada dasarnya semua node pada sistem cluster harus saling terhubung dan dapat berkomunikasi dengan baik untuk dapat bekerjasama mengerjakan satu masalah. Masing-masing node harus saling terhubung didalam satu jaringan dan memiliki identitas dengan cara memberikan IP Address dan Hostname. Kelebihan dari penggunaan service cloud yaitu mampu menyediakan virtual komputer yang telah terintegrasi dengan jaringan internet dan spesifikasi virtual komputer dapat disesuaikan dengan kebutuhan pengguna sehingga pada penelitian ini user dimudahkan dalam konfigurasi infrastruktur jaringan. Laptop yang digunakan sebagai remote untuk mengakses virtual komputer harus memenuhi spesifikasi yang mendukung teknologi yang digunakan oleh cloud. 
        Tujuan pengujian sistem cluster dalam penelitian ini untuk menguji kinerja sistem virtual cluster yang telah dibangun dalam menyelesaikan suatu masalah komputasi yaitu pengurutan data acak menggunakan komputasi paralel. Kinerja suatu sistem cluster pada komputasi paralel dapat diketahui dari besarnya waktu yang digunakan dalam menyelesaikan suatu program, speed-up dan efisiensi. Pengujian cluster pada penelitian ini dilakukan dengan menyelesaikan masalah pengurutan data acak menggunakan metode mergesort dengan interval jumlah data acak yaitu antara 100 sampai dengan 100000 kemudian dijalankan dengan menggunakan squensial dan paralel antara dua node sampai dengan lima node.
 

Sabtu, 23 April 2016

Review Jurnal Komputasi Kimia (Lanjutan)

Kelompok :
  1. Baldatun T.W Gofur
  2. Faisal Agung Wibowo
  3. Majesta Skholestiko
  4. Singgih Satyahadi
Komputasi Cloud

Komputasi awan (Cloud Computing) adalah di mana informasi secara permanen tersimpan di server di internet dan tersimpan secara sementara di komputer pengguna atau client seperti desktop, komputer tablet, notebook, komputer tembok, handheld, sensor-sensor, monitor dan lain-lain.
Cloud Computing (Komputasi awan) adalah gabungan pemanfaatan teknologi komputer (komputasi) dan pengembangan berbasis Internet (awan). Awan (cloud) adalah metefora dari internet, sebagaimana awan yang sering digambarkan di diagram jaringan komputer.
Komputasi awan (Cloud Computing) adalah suatu konsep umum tren teknologi terbaru lain yang dikenal luas mencakup SaaS, Web 2.0 dengan tema umum berupa ketergantungan terhadap Internet untuk memberikan kebutuhan komputasi pengguna. Sebagai contoh, Google Apps menyediakan aplikasi bisnis umum secara daring yang diakses melalui suatu penjelajah web dengan perangkat lunak dan data yang tersimpan di server.
Sebagaimana awan dalam diagram jaringan komputer tersebut, awan (cloud) dalam Cloud Computing juga merupakan abstraksi dari infrastruktur kompleks yang disembunyikannya. Ia adalah suatu metoda komputasi di mana kapabilitas terkait teknologi informasi disajikan sebagai suatu layanan (as a service),  sehingga pengguna dapat mengaksesnya lewat Internet  (di dalam awan) tanpa mengetahui apa yang ada didalamnya, ahli dengannya, atau memiliki kendali terhadap infrastruktur teknologi yang membantunya.

Manfaat Cloud Computing Serta Penerapan Dalam Kehidupan Sehari – hari
Setelah penjabaran definisi singkat diatas tentu penggunaan teknologi dengan sistem cloud cukup memudahkan pengguna selain dalam hal efisiensi data, juga penghematan biaya. Berikut manfaat manfaat yang dapat dipetik lewat teknologi berbasis sistem cloud.
  1. Semua Data Tersimpan di Server Secara Terpusat. Salah satu keunggulan teknologi cloud adalah memungkinkan pengguna untuk menyimpan data secara terpusat di satu server berdasarkan layanan yang disediakan oleh penyedia layanan Cloud Computing itu sendiri. Selain itu, pengguna juga tak perlu repot repot lagi menyediakan infrastruktur seperti data center, media penyimpanan/storage dll karena semua telah tersedia secara virtual.  
  2.  Keamanan Data. Keamanan data pengguna dapat disimpan dengan aman lewat server yang disediakan oleh penyedia layanan Cloud Computing seperti jaminan platform teknologi, jaminan ISO, data pribadi, dll.
  3. Fleksibilitas dan Skalabilitas yang Tinggi. Teknologi Cloud menawarkan fleksibilitas dengan kemudahan data akses, kapan dan dimanapun kita berada dengan catatan bahwa pengguna (user) terkoneksi dengan internet. Selain itu, pengguna dapat dengan mudah meningkatkan atau mengurangi kapasitas penyimpanan data tanpa perlu membeli peralatan tambahan seperti hardisk. Bahkan salah satu praktisi IT kenamaan dunia, mendiang Steve Jobs mengatakan bahwa membeli memori fisik untuk menyimpan data seperti hardisk merupakan hal yang percuma jika kita dapat menyimpan nya secara virtual/melalui internet.
  4. Investasi Jangka Panjang. Penghematan biaya akan pembelian inventaris seperti infrastruktur, hardisk, dll akan berkurang dikarenakan pengguna akan dikenakan biaya kompensasi rutin per bulan sesuai dengan paket layanan yang telah disepakati dengan penyedia layanan Cloud Computing. Biaya royalti atas lisensi software juga bisa dikurangi karena semua telah dijalankan lewat komputasi berbasis Cloud.
Penerapan Cloud Computing telah dilakukan oleh beberapa perusahaan IT ternama dunia seperti Google lewat aplikasi Google Drive, IBM lewat Blue Cord Initiative, Microsoft melalui sistem operasi nya yang berbasis Cloud Computing, Windows Azure dsb. Di kancah nasional sendiri penerapan teknologi Cloud juga dapat dilihat melalui penggunaan Point of Sale/program kasir.

Salah satu perusahaan yang mengembangkan produknya berbasis dengan sistem Cloud adalah DealPOS. Metode kerja Point of Sale (POS) ini adalah dengan mendistribusikan data penjualan toko retail yang telah diinput oleh kasir ke pemilik toko retail melalui internet dimanapun pemilik toko berada.  Selain itu, perusahaan telekomunikasi ternama nasional, Telkom juga turut mengembangkan sistem komputasi berbasis Cloud ini melalui Telkom Cloud dengan program Telkom VPS dan Telkom Collaboration yang diarahkan untuk pelanggan UKM (Usaha Kecil-Menengah).

Komputasi Gird
      Komputasi Grid adalah penggunaan sumber daya yang melibatkan banyak komputer yang terdistribusi dan terpisah secara geografis untuk memecahkan persoalan komputasi dalam skala besar. Grid computing merupakan cabang dari distributed computing.Grid komputer memiliki perbedaan yang lebih menonjol dan di terapakan pada sisi infrastruktur dari penyelesaian suatu proses. Grid computing adalah suatu bentuk cluster (gabungan) komputer-komputer yang cenderung tak terikat batasan geografi. Di sisi lain, cluster selalu diimplementasikan dalam satu tempat dengan menggabungkan banyak komputer lewat jaringan.


Komputasi Terdistribusi

Komputasi terdistribusi adalah bidang ilmu komputer yang mempelajari sistem terdistribusi. Sebuah sistem terdistribusi terdiri dari beberapa otonom komputer yang berkomunikasi melalui jaringan komputer . Komputer berinteraksi satu sama lain untuk mencapai tujuan bersama. Sebuah program komputer yang berjalan dalam sistem terdistribusi disebut program didistribusikan, dan pemrograman terdistribusi adalah proses penulisan program tersebut.

Komputasi terdistribusi mentransformasikan banyak komputer dalam satu jaringan yang dapat digunakan secara efektif seperti halnya sebuah komputer saja, sehingga memaksimalkan penggunaan sumber daya komputasi. Hal ini berarti bahwa setiap klien dalam jaringan dapat mengakses setiap file data yang terdapat dalam jaringan, menjalankan program komputer yang ada dalam jaringan (baik yang ada dalam server maupun yang ada dalam klien).
 
Virtualisasi

     Istilah virtualisasi (virtualization) memiliki banyak pengertian. Jika merujuk pada kamus Oxford, istilah virtualization merupakan turunan dari kata virtualize yang memiliki makna “Convert (something) to a computer-generated simulation of reality”. Dalam terjemahan bebas, virtualisasi berarti Mengubah sesuatu (mengkonversi) ke bentuk simulasi dari bentuk nyata yang ada.Inti dari virtualisasi adalah membuat sebuah simulasi dari perangkat keras, sistem operasi, jaringan maupun yang lainnya. Di bidang teknologi informasi, virtualisasi digunakan sebagai sarana untuk improvisasi skalabilitas dari perangkat keras yang ada. Dengan virtualisasi, beberapa sistem operasi dapat berjalan secara bersamaan pada satu buah komputer. Hal ini tentunya dapat mengurangi biaya yang harus dikeluarkan oleh sebuah perusahaan. Di masa akan datang, teknologi virtualisasi akan banyak digunakan baik oleh perusahaan yang bergerak dibidang teknologi informasi maupun yang tidak murni bergerak di bidang teknologi informasi namun menggunakan teknologi informasi sebagai sarana untuk memajukan usahanya.

Perangkat lunak yang digunakan untuk menciptakan virtual machine pada host machine biasa disebut sebagai hypervisor atau Virtual Machine Monitor (VMM). Menurut Robert P. Goldberg dalam tesisnya yang berjudul Architectural Principles For Virtual Computer Systems pada hal 23 menyebutkan bahwa tipe-tipe dari VMM ada 2 yaitu:

  • Type 1 berjalan pada fisik komputer yang ada secara langsung. Pada jenis ini hypervisor/VMM benar-benar mengontrol perangkat keras dari komputer host-nya. Termasuk mengontrol sistem operasi-sistem operasi guest-nya. Contoh implementasi yang ada adalah KVM dan OpenVZ. Adapun contoh yang lain seperti VMWare ESXi, Microsoft Hyper-V.
                                    

  • ·         Type 2 berjalan pada sistem operasi diatasnya. Pada tipe ini sistem operasi guest berada diatas sistem operasi host. Contoh tipe ini adalah VirtualBox.
    Kupas Jurnal :
                Setelah saya mereview jurnal di bidang kimia di postingan sebelumnya, menurut saya komputasi kimia yang mereka lakukan pasti menggunakan database yang terintegrasi karena banyak data dari hasil penelitian yang disimpan secara sistematis sehingga bisa digunakan oleh para peneliti lain untuk mengembangkan atau melalukan penelitian lain dari data-data tersebut.
                Dari segi keamanan, Laboratorium MIPA Univ. Jenderal Sudirman ini cukup baik karena di setiap laboratorium terdapat penjaga atau asisten yang mengawasi setiap ada penelitian. Alat-alat disini juga sudah dilengkapi dengan prosedur baku operasional (SOP) jadi sangat aman untuk melakukan penelitian. Dari infrastrukturnya laboratorium ini sudah memenuhi standar nasional dan SOP yang berlaku di Indonesia.
    Dan yang terakhir untuk jaringan dan layana dari laboratorium ini bisa kunjungi websitenya http://kimia.fmipa.unsoed.ac.id/?page_id=522 dan http://fmipa.unsoed.ac.id/content/laboratorium-jurusan-kimia . Disana terdapat banyak layanan serta artikel-artikel ilmiah yang sudah di publikasikan oleh pihak laboratorium.


    Sumber Referensi :